Masalah??? Siapa Takut

06.58 |


Judul yang penulis ambil, bukan berarti penulis mengharapkan masalah akan terus datang dalam hidup. Juga bukan bermaksud sombong dan menantang masalah. Judul itu penulis ambil untuk membangkitkan semangat kita agar tidak pernah takut dengan satu kata ini. Ingat kawan, hidup tidak selamanya datar dan mulus, pasti ada kerikil yang akan kita temui. Anggaplah masalah merupakan kerikil yang pasti dan harus kita lewati. Jadi buat apa takut menghadapi sesuatu yang kita memang harus melewatinya. Betul tidak??


Nah, kemudian gimana jika kita ketemu dengan satu kata ini? Oke, sekarang ingat kata-kata ini “tidak penting seberapa besar masalah yang kita hadapi, tapi bagaimana sikap kita untuk menghadapi maslah tersebut”, itu kuncinya. Terkadang kita merasa lemah dan ga berdaya ketika Allah memberi kita sedikit masalah yang berat. Sering keluar kata mengeluh kepada Allah, dan mengutuk takdir, kenapa harus saya yang mendapat masalah seperti ini, atau kata-kata yang terdengar pesimis. Jika kita menganggap masalah adalah sesuatu yang pasti terjadi dalam diri entah itu besar atau kecil, maka kita sepatutnya bersiap dan meyikapi setiap masalah dengan berpikir positif kepadaNya, dan masalah bukan untuk dikeluhkan atau dipertanyakan kenapa harus saya, tapi masalah itu harus diselesaikan. Jangan pernah berfikir apakah saya bisa menyelesaikan masalah tersebut atau tidak, tapi fikirkanlah firman Allah “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Jika firman Allah ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita, maka kita tidak akan merasa berat dalam menghadapi setiap masalah yang kita hadapi, dan selalu optimis bahwa kita akan dan pasti bisa menyelesaikannya. Ingat, “tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, dan tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, karena itu optimislah kawan”.
Read More

Tak Ada Jalan Pintas

04.09 |

Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya. Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?
Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.
Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri.

sumber : www.uphincow.wordpress.com
Read More

Kasih Sayang Seorang Ibu

04.03 |

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
 
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
 
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
 
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. 
Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
 
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
 
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
 
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
 
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
 
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
 
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. 
Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
 
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
 
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
 
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
Sumber : www.uphincow.wordpress.com
Read More

Berhentilah Mengeluh

03.53 |

Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.
Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut.
Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?
sumber : uphincow.wordpress.com
Read More